Alkisah, seorang perempuan berkebangsaan Lebanon bercerita tentang
saudarinya di Syiria. Tentang peristiwa yang menimpanya setelah ajal
menjemput. Tepatnya beberapa saat usai pemakaman. Perempuan Lebanon ini
bertolak menuju Syiria tempat saudarinya meninggal dan tiba di sana
waktu shalat ashar. Namun ia terlambat. Jenazah saudarinya sudah
dikuburkan sebelum kedatangannya.
Setelah maghrib, pergilah
perempuan ini dengan ditemani keluarga yang berkabung menuju makam
saudarinya. Dengan petunjuk keluarga si mayit, sampailah mereka ke
pemakaman dan malam pun semakin larut dan mencekam.
Ketika
mereka berada di dekat makam, tiba-tiba keanehan terjadi. Kuburan yang
masih basah itu bergetar dan bergoncang keras. Terdengar suara jeritan
dan rintihan. Gundukan tanah itu bergerak hebat. Melihat itu, keluarga
si mayit segera membongkar kuburan. Mereka menduga mayit di dalamnya
masih hidup.
Tragis, setelah dibongkar dan kuburan terbuka,
jenazah perempuan itu berubah menjadi hitam legam. Tak tahan dengan
pemandangan yang mengiris jiwa itu, mereka pun menguburnya kembali.
Namun, usai dikuburkan, gundukan makam kembali bergoncang hebat.
Akhirnya, mereka meninggalkan pemakaan, pulang menuju kediaman. Tak
lama kemudian, para penggali kubur menyusul mereka dan menyampaikan
bahwa suara aneh masih terdengar dari dalam kubur.
Ketika
perempuan Lebanon ini ditanya perihal saudarinya, dia pun bercerita
bahwa saudarinya semasa hidup rajin melakukan shalat. Namun ia pernah
lima kali mengalami keguguran. Dan kenyataan pahit ini tidak bisa ia
terima. Caci maki kepada Tuhan tak elak keluar dari mulutnya. “Buat apa
shalat, Allah telah mengambil anak-anakku, tak ada gunanya aku shalat,”
tuturnya. (Na’uudzu biLLaah).
Seandainya saja dia bersabar,
andai saja ia berucap hamdalah serta tidak menentang taqdir Allah, tentu
akan tercatat pahala baginya, dan syafa’at anak-anaknya akan
menolongnya kelak di akhirat.
<<<Diceritakan ulang oleh H. Liri Heri, H. Abdul Malik Siregar, Lc., Muhammad Ainurr,
Lc. dan Zainal Abidin Muhja dalam buku “Penawar Hati, Penyejuk Jiwa”,
terbitan IMAGE (Ikatan Mahasiswa Indonesia Global University, Beirut,
Lebanon>>>
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar