Terasa sangat tidak pas di hati, setiap kali lagu anak-anak yang berjudul
"pelangi" diputar atau dilantunkan.
Pelangi pelangi
Alangkah indahmu
Merah kuning hijau
Di langit yg biru
P________mu agung
Siapa gerangan
...
Pelangi pelangi
Alangkah indahmu
Merah kuning hijau
Di langit yg biru
P________mu agung
Siapa gerangan
...
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan
Mosok, Gusti Allah disebut sebagai pelukis. Jelas tidak layak, tidak pantas, tidak etis, menyalahi prinsip tanzih (keyakinan bahwa Allah tidak menyerupai makhluk) dan bertentangan dengan kaidah "Asmaa' Allaah tauqiifiyyah" (pemberian nama pada Allah harus berdasarkan al-Qur'an, al-Hadits atau ijma').
Yang saya khawatirkan, timbul persepsi yang salah mengenai Allah pada diri anak-anak yang sudah sangat akrab dengan lagu tersebut. "Pelukis" bisa saja dipersepsikan sebagai "tukang lukis yg membutuhkan pena, kuas, cat, kanvas dsb dalam proses melukis".
Maha Suci Allah dari meyerupai makhluk-Nya.
Gimana kalau kata "Pelukis" dalam lagu itu, kita ganti menjadi "Pencipta". Setuju???
Mosok, Gusti Allah disebut sebagai pelukis. Jelas tidak layak, tidak pantas, tidak etis, menyalahi prinsip tanzih (keyakinan bahwa Allah tidak menyerupai makhluk) dan bertentangan dengan kaidah "Asmaa' Allaah tauqiifiyyah" (pemberian nama pada Allah harus berdasarkan al-Qur'an, al-Hadits atau ijma').
Yang saya khawatirkan, timbul persepsi yang salah mengenai Allah pada diri anak-anak yang sudah sangat akrab dengan lagu tersebut. "Pelukis" bisa saja dipersepsikan sebagai "tukang lukis yg membutuhkan pena, kuas, cat, kanvas dsb dalam proses melukis".
Maha Suci Allah dari meyerupai makhluk-Nya.
Gimana kalau kata "Pelukis" dalam lagu itu, kita ganti menjadi "Pencipta". Setuju???
0 komentar:
Posting Komentar