Nabi Ibrahim tidak pernah musyrik dengan menganggap bintang, bulan dan matahari sebagai tuhannya. Allah ta'aala berfirman (Q.S. Ibrahim: 51):
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
Mujahid dan lainnya menafsirkan ayat ini dengan mengatakan: "Ibrahim sudah diberi petunjuk oleh Allah sejak ia masih kecil".
Allah juga menegaskan...
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
Mujahid dan lainnya menafsirkan ayat ini dengan mengatakan: "Ibrahim sudah diberi petunjuk oleh Allah sejak ia masih kecil".
Allah juga menegaskan...
(Q.S. Al-'Imran: 67):
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Ibrahim bukan seorang yahudi, bukan pula nashrani, tapi ia adalah seorang yang lurus dan seorng muslim, dan ia bukan termasuk orang-orang musyrik".
Para ulama ahlussunnah, sebagaimana kita tahu, juga menegaskan bahwa para nabi ma'shum dari kufur, baik sebelum maupun setelah menjadi nabi.
Adapun ayat 76, 77 dan 78 surat al-An'aam yg menyebutkan bahwa nabi Ibrahim ketika melihat bintang, bulan dan matahari, beliau mengatakan:
هذا ربي
Maknanya bukanlah kalimat penetapan, tapi 'alaa taqdiir al-Istifhaam al-Inkaariyy (kalimat pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengingkari).
Jadi maknanya adalah :
"Inikah Tuhanku sebagaimana yang kalian sangka wahai umatku?"
atau
"Ini bukan tuhanku"
atau
"Bintang, bulan dan matahari tidak layak menjadi tuhan karena ketiganya mengalami perubahan, terbit lalu tenggelam. Bagaimana mungkin kalian meyakini ketiganya sebagai tuhan wahai umatku?"
Semoga bermanfaat.
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Ibrahim bukan seorang yahudi, bukan pula nashrani, tapi ia adalah seorang yang lurus dan seorng muslim, dan ia bukan termasuk orang-orang musyrik".
Para ulama ahlussunnah, sebagaimana kita tahu, juga menegaskan bahwa para nabi ma'shum dari kufur, baik sebelum maupun setelah menjadi nabi.
Adapun ayat 76, 77 dan 78 surat al-An'aam yg menyebutkan bahwa nabi Ibrahim ketika melihat bintang, bulan dan matahari, beliau mengatakan:
هذا ربي
Maknanya bukanlah kalimat penetapan, tapi 'alaa taqdiir al-Istifhaam al-Inkaariyy (kalimat pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengingkari).
Jadi maknanya adalah :
"Inikah Tuhanku sebagaimana yang kalian sangka wahai umatku?"
atau
"Ini bukan tuhanku"
atau
"Bintang, bulan dan matahari tidak layak menjadi tuhan karena ketiganya mengalami perubahan, terbit lalu tenggelam. Bagaimana mungkin kalian meyakini ketiganya sebagai tuhan wahai umatku?"
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar